JAKARTA - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) mengurangi proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2012 dalam laporan bulanannya yang di-launching Kamis (9/2/2012) di Wina, Austria.
Berdasar laporan tersebut, permintaan harian tahun ini diperkirakan turun sebesar 120.000 barel per hari menjadi 88,76 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan lalu. Perkiraan baru ini juga merupakan kenaikan sebesar 0,94 juta barel per hari dari tingkat yang terlihat pada 2011, menurut data OPEC yang direvisi.
Berdasar laporan tersebut, permintaan harian tahun ini diperkirakan turun sebesar 120.000 barel per hari menjadi 88,76 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan lalu. Perkiraan baru ini juga merupakan kenaikan sebesar 0,94 juta barel per hari dari tingkat yang terlihat pada 2011, menurut data OPEC yang direvisi.
Pelemahan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat serta meningkatnya harga minyak diperkirakan akan menurunkan konsumsi minyak tahun ini. "Melemahnya ekonomi negara-negara OECD secara negatif mempengaruhi pasar minyak dan menyebabkan ketidakpastian besar dalam jangka pendek," demikian dinyatakan laporan tersebut. Menurut OPEC, untuk pasar Eropa, ekonomi akan berangsur membaik, tetapi tetap banyak tantangan ke depannya.
Kartel beranggotakan 12 negara itu menghasilkan sekitar 30% dari produksi minyak mentah dunia dan mereka memperkirakan permintaan meningkat terutama di China, India, Timur Tengah dan Amerika Latin. Namun, faktor lain yang turut menahan permintaan dunia adalah harga minyak yang lebih tinggi.
"Penguatan harga minyak dunia diperkirakan memiliki dampak negatif pada permintaan minyak," demikian dilaporkan OPEC. Sektor transportasi dan industri adalah yang paling terpengaruh. Menurut OPEC, konsumsi minyak di kedua sektor ini akan mengalami perlambatan di seluruh dunia.
Laporan OPEC juga menyatakan, menurut sumber-sumber sekunder, produksi minyak mentah OPEC naik pada bulan Januari hingga 30,90 juta barel per hari, tertinggi sejak Oktober 2008. Angka ini 900.000 barel di atas target pasokan OPEC yang disahkan pada pertemuan Desember lalu. (KO/OPEC Monthly Report February 2012)
Sumber: ESDM