Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur. Berdasarkan lokasinya. Jenis Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Rig Darat (Land Rig),
merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig
kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana
seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa
digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig
darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk
dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk.
Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.
untitled9 by meylanox,
on Flickr
2.Rig Laut (Offshore Rig),
merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa,
sungai, danau, maupun delta sungai.
Dari Rig Laut (Offshore
Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:
1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7
meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig
jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan
dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses
pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap
didasar laut.
2. Tender Barge, merupakan
jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman
yang lebih dalam lagi.
3.Jack Up Rig, rig jenis
ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat
kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk
pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian,
badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk
seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus
dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada
operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima
hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki
baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah
ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga
menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar
laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air
laut.
4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge. 5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.
5.Semi-Submersible Rig,
jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung
(Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat
didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap
diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang
berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan
dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara
dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika
Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasarlaut. Karena jenis rig ini
sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan
memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.
|