Explorasi batubara pada umumnya melalui beberapa tahapan yang
harus dilaksanakan agar mendapatkan hasil tambang yang maksimal. Pada umumnya
untuk explorasi batubara dilakukan melalui 4 tahapan yaitu suvei tinjauan, prospeksi,
explorasi pendahuluan dan explorasi rinci. Tujuan dari 4 tahapan ini adalah
utuk dapat mengidentifikasi keberadaan batubara, ukuran atau jumlah batubara,
bentuk, sebaran, kualitas serta kuantitas, dan digunakan sebagai dasar analisa
kemungkinan dilakukanya penambangan atau exploitasi.
· Survei
tinjauan: merupakan survei tahapan explorasi batubara yang paling awal dengan
maksud mengidentifikasi daerah-daerah yang secara geologis banyak mengandung
batubara yang berpotensi untuk dilakukanya penambangan. Untuk survei tinjauan
ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi geografi atau
lingkungan, tataguna lahan. Pada awal tahapan survei ini , yang pertama
dilakukan beberapa pengeboran untuk mengetahui kedalaman dari lapisan kandungan
batubara yang potensial dan survei formasi cool-bearing yang terbuka secara
alami. Setelah itu dilakukaya teknik explorasi yang lebih lanjut dengan
menggunakan peralatan yang lebih spesifik.
· Prspecting:
untuk tahapan ini memiliki tujuan untuk
membuat batasan daerah sebaran endapan kandungan batubara yang akan menjadi
sasaran explorasi selanjutnya. Pada kegiatan ini dilakukan beberapa tahapan
diantaranya pemetaan geologi, dengan menggunakan skala, pengukuran penampang
statigrafi, pembuatan paritan, dan analisis. Logging geofisika explorasi
batubara dirancang tidka hanya untuk medapatkan informasi geologi, akan tetapi
juga untuk memdapatkan berbagai data lain seperti kedalaman, ketebalan dan
kualitas serta kuantitas lapisan endapan batubara dan juga sifat geomekanik
batuan yang menyertai penambangan batubara.
· Explorasi
pendahuluan: pada tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kantitas dan kualitas
kandungan endapan batubara serta gambaran bentuk tiga dimensi kandungan endapan
batubara. Untuk kegiatan ini dlakukan pemetaan geologi, pemetaan topografi,
pengeboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologi, logging geofisika.
Setelah itu pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat
dilaksanakan.
· Detailed
exploration: untuk tahapan ini diamksudkan untuk mengetahui kualitas dan
kuantitas dan bentuk penampang tia dimensie endpan kandungan batubara.
Metode penambangan batubara. Metode
room and pillar ini adalah metode penambangan batubara yang menetapkan suatu
panel atau blog penambangan tertentu, kemudian mengali maju dua sistem jalur
terowongan, masing-masing melintang dan memanjang, untuk melakukan penambangan
batubara dengan pembagian pilar batubara. Untuk metode ini hanya elakukan
penambangan melalui penggalian maju terowongan dan metode penambangan secara
berurutan terhadap pilar batubara yang di blok tadi, mulai dari yang terdalam
hingga batas maksimum blok penambangan. Metode Longwall yaitu metode
penambangan batubarayang digunakan secara luas pada penambangan batubara bawah
tanah. Metode penambangan longwall ini harus dilakukan secara hati-hati, harus
memastikan adanya struktur geologi tanah yang mendukung sebelum dimulai
kegiatan penambangan. Kedalaman batubara ini bervariasi di kedalaman antara
100-350 meter. Untuk metode penambangan ini dignakan penyangga yang dapat
bergerak maju secaraotomatis dan digerakkan oleh hidrolik. Metode shortwall
adalahmetode penambangan batubara yang menggabungkan antara metode room adn
pillar dengan metode longwall.
Proses pencucian batubara adalah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas batubara yang baru diambil dari dalam tanah. Termasuk pembersihan untuk mengurangi impurities anorganik. Cara untuk membersihkan batubara adalah dengan cara memecah batubaradari bongkahan besar menjadi bongkahan -bongkahan kecil dan mencucinya. Dalam pencucian batubara, yang perlu dipertimbangkan adalah metode pencucian yang mana akan diterapkan untuk mempersiapkan batubara sesuain keperluan pasar. Batubara yang berasal dari tambang dalam harus dipisahkan terlebih dahulu dari material pengotor yang ditimbun.