Batubara merupakan
salah satu bahan bakar fosil yang terdapat di dalam bumi. Pada umumnya Batubara
adalah batuan sedimen yang dapat atau mudah terbakar, yang terbentuk dari
endapan organik, utamanya dalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
Pembatubaraan. Unsur utama Batubara adalah terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Batubara juga sering disebut batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks dan dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Dalam
pembentukan Batubara memerlukan kondisi-kondisi lingkungan tertentu dan hanya
bisa terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Pada zaman karbon
, kira-kira 340 juta tahun yang lalu merupakan masa-masa pembentukan Batubara
yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit Batubara (Black Coal) yang
sangat ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada zaman permian, kira-kira 270 juta tahun yang
lalujuga tejadi pembentukan endapan-endapan Batubara di bagian belaha bumi
utara, seperti australia , dan berlangsung terus-menerus hingga ke zaman
tersier di berbagai belahan bumi yang lain. Hampir semua pembentukan Batubara
berasal dari tumbuh-tumbuhan . jenis-jenis tumbuhan pembentuk Batubara dan
umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut: Alga, Silofita,
Pteridofita, Gimnospermae, Angiospermae.
Berdasarkan tingkatan proses pembentukan Batubara
yang dikontrol oleh tekanan, panas dan
wktu, Batubara pada umumnya terbagi menjadi 5 kelas yaitu Antrasit, Bituminus,
Sub-bituminus, Lignit dan Gambut.
ANTRASIT: kelas Batubara yang tertinggi, dengan
warna yang hitam berkilauan atau Luster metalik, yang memiliki kandungan unsur
karbon antara 86-98 % dengan kadar air kurang dari 8%.
BITUMINUS: merupakan Batubara yang mengandung
68-86% unsur karboon dan mememiliki kadar air 8-10% dari beratnya.
SUB-BITUMINUS: Batubara yang mengandung sedikit
karbon dan memiliki banyak kandungan air, oleh karenanya sumber panasnya kurang
efisien dibandingkan dengan Bituminus.
LIGNIT: atau yang yang sering disebut Batubara
coklat, yang memiliki struktur yang sangat lunak yang memiliki kandungan air
35-75 % dari beratnya.
GAMBUT: Batubara yang berpori dan memiliki kadar
air diatas 75% dan memiliki nilai kalori yang paling rendah.
Dalam pembentukan Batubara terjadi beberapa
proses yakni proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga menjadi
Batubara sering disebut dengan istilah Pembatubaraan (Coalification). Dan
mengalami 2 tahapan proses yakni:
Tahapan BIOKIMIA / Diagnetik: tahapan ini dimulai
pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang
sangat berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi
dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi)
dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
Tahapan GEOKIMIA /
Malihan: meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya
antrasit.