Pemboran horizotal
(horizontal drilling) merupakan ilmu pengetahuan terapan dari Teknik
Perminyakan yaitu suatu pengetahuan
tentang teknik pengeboran dalam membengkokkan arah lubang sumur dari
kedalaman vertikal kearah horizontal
pada jarak dan arah tertentu untuk mencapai suatu formasi yang dituju.
Kalau dilihat secara sederhana pengeboran sebuah sumur seolah-olah sangat mudah
dilakukan sampai menembus suatu lapisan formasi yang mengandung minyak dan gas,
tetapi pada pengeboran horizontal dilakukan dengan peralatan yang canggih dan
rumit. Keberhasilan dalam menggunakan semua peralatan tersebut didapat melalui
studi dan pengalaman.Dengan semakin berkembangnya teknologi
sumur horizontal ini, menyebabkan orang semakin tertarik untuk melakukan
pemboran sumur horizontal karena sumur horizontal memberikan produktivitas yang
lebih baik dibandingkan dengan sumur vertikal.
Pengeboran horizontal pada umumnya
dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain adalah mengurangi
terjadinya water coning dengan interval yang terbaik dari suatu lapisan minyak
tertentu. Pemboran horizontal sering juga dilakukan pada lapisan minyak yang
tipis (thin reservoir), permeabilitas rendah, banyak memiliki rekahan vertikal.
Juga pada formasi minyak yang terdapat dibawah suatu kota, dibawah daerah
terlarang atau yang dilindungi. Teknik pemboran ini juga dapat dilakukan untuk
memproduksi formasi dibawah laut yang tidak jauh dari pantai.
Dengan adanya pemboran horizontal dapat
mengoptimalkan perolehan minyak bumi, sehingga area pengurasan pada zona
produktif dapat diperluas. Sudut kemiringan atau inklinasi pemboran horizontal
dapat mencapai 90°
terhadap posisi vertikal dan menuju kedalam formasi produktif secara horizontal
mengikuti bidang penyebaran dari batuan reservoir yang bertujuan untuk3):
·
Meningkatkan laju produksi
dan tingkat rekoveri.
·
Mengurangi jumlah sumur
pengembangan.
Tujuan utama dilakukannya pemboran
horizontal adalah untuk mengoptimalkan produktivitas sumur dengan cara
memperluas daerah pengurasan suatu sumur.
Saat
sekarang ini pemboran horizontal dapat diklafikasikan dalam empat (Gambar 2)
kategori yang menggunakan build rate yang berbeda dengan sudut inclinasi dapat
mencapai 90° terhadap vertikal, yaitu pemboran horizontal dengan menggunkan ultra
short radius, short radius, medium radius, dan long radius (konvensional).
·
Long Radius
Long radius merupakan
sistem yang standar digunakan pada lapangan minyak untuk teknologi pengeboran
direktional. Long radius atau konvensional sumur horizontal mempunyai
biuld-rate 2° sampai 6°/100 feet (30 m) dan build radiusnya 1000ft-3000ft.
Panjang bagian horizontalnya dapat mencapai 1000ft-5000ft.
Pemboran long radius
mempunyai tiga bagian (fase) mulai dari ujung kepala sumur sampai pada bagian
bawah .Fase 1 adalah pemboran vertical sampai KOP (Kick of Point). Fase 2 pemboran berarah dari KOP
sampai titik target, dan Fase 3 adalah pemboran yang mempunyai arah horizontal.
Penentuan kedalaman total dari tiap-tiap fase disensuaikan dengan kemiringan
formasi.
·
Medium Radius
Teknik pengeboran medium radius pada sumur
horizontal telah dikembangkan dengan memodifikasi dari pemboran yang
konvensional dan menghasilkan build rate antara 6o sampai 60°/ 100ft
(30m). Teknik medium radius mempunyai jari-jari kelengkungan antara 125 – 700 feet, dengan panjang
horizontal section mencapai 3000 feet (915 m), dan dengan diameter yang sama
pada sumur long radius.
·
Short Radius
Pada pemboran lateral
Short Radius menghasilkan tingkat
pembentukan build rate antara 1,5 sampai 3°/feet. Teknik medium radius
mempunyai jari-jari kelengkungan antara
20ft– 40ft, dengan panjang horizontal section mencapai lebih kecil daari 800ft
Pemboran lateral short radius ini akan
membutuhkan peralatan yang sangat spesial untuk mendukung sistem pemboran
horizontal ini.
·
Ultrashort – Radius
Kategori
yang keempat ini, kadang – kadang terpisah untuk metoda Ultrashort – Radius,
mengunakan aksi dari jetting nozzle dari tekanan tinggi pada ujung nozzle di
akhir dari arah flexible pipe. Sudut build rate
kemungkin dapat mencapai 90°/feet.
Untuk apa directional drilling dilakukan ?
Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan.
Tujuannya dapat bermacam-macam:
Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan.
Tujuannya dapat bermacam-macam:
- Sidetracking: jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang sumur dapat dielakan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut.
- Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak mungkin dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau suatu tempat yang lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari tempat lain dan diarahkan menuju reservoir yang bersangkutan.
- Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak) yang dapat merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di sekitar salt-dome. Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir tersebut dan menghindari salt-dome.
- Untuk menghindari fault (patahan geologis).
- Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan.
- Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat sehingga dapat lebih murah.
- Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama sehingga lebih mudah, cepat dan lebih murah.
- Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out).
- Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon.
- Extended reach: sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari 5000m.
- Sumur multilateral: satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa cabang secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon yang terpisah.