Minyak bumi hanya berisi
minyak mentah saja, tetapi dalam penggunaan sehari-hari ternyata juga digunakan
dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya. Pada kondisi temperatur
dan tekanan standar, hidrokarbon yang ringan seperti metana, etana, propana,
dan butana berbentuk gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan
-0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1 °F), sedangkan
karbon yang lebih tinggi, mulai dari pentana ke atas berbentuk padatan atau
cairan. Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan,
dan padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran
minyak bumi tersebut.
Minyak bumi tersusun
berdasarkan senyawa hidrokarbon yang bermacam-macam. Perbedaan ini tergantung menurut
faktor umur, suhu pembentukan, & cara pembentukan. Minyak berdasarkan
kondisi di indonesia Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti
benzena, sedangkan minyak bumi di Rusia mengandung senyawa sikloalkana seperti
sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa
dalam minyak bumi terdiri atas beragam senyawa hidrokarbon.
Penampakan fisik minyak bumi
sangat beragam, tergantung berdasarkan komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi
yg baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau
cokelat gelap, meskipun terdapat juga minyak bumi yang berwarna kekuningan,
kemerahan, atau kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah
(crude oil).
Di bawah ini merupkan
komposisi minyak bumi:
A. Alkana
Glongan alkana yang poly
terdapat dalam minyak bumi yaitu n-alkana dan isoalkana. N-alkana adalah alkana
jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, model n-oktana.
Isoalkana adalah alkana
jenuh yg rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang, model
isooktana. Alkana dianggap jua
menggunakan parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi (berikatan
jenuh) yang mengandung rantai lurus atau bercabang yagn molekulnya hanya
terdiri atas atom karbon (C) & hidrogen (H).
B. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa
hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yagn
terdapat pada minyak bumi merupakan siklopentana seperti metil siklopentana dan
sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana pula dikenal
dengan nama naptena. Naptena merupakan senyawa hidrokarbon tersaturasi yg
mempunyai rumus generik CnH2n & mempunyai ciri-ciri mirip alkana, namun
mempunyai titik didih lebih tinggi dari alkana.
C. Hidrokarbon aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah
hidrokarbon yg tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar
karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, ataom hidrogen berikatan
menggunakan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Apabila hidrokarbon aromatik
dibakar akan menyebabkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen.
Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat pada minyak bumi merupakan senaywa
benzena, contoh etil benzena. Secara generik, komponen
minyak bumi terdiri menurut lima unsur kimia, yakni 83-87% karbon, 10-14%
hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,lima% oksigen, 0,1-dua% nitrogen, dan <
0,1% unsur-unsur logam. Sementara itu, komposisi molekul hidrokarbon yang
terkandung dalam minyak bumi dari beratnya tersaji di gambar di bawah ini. Berdasarkan komponen
terbanyak pada minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi 3 golongan, yakni
parafin, naftalena & campuran parafin-naftalena.
A. Minyak bumi golongan
Parafin
Sebagian besar komponen pada minyak bumi jenis parafin
berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan
buat bahan bakar lantaran adalah asal produsen gasolin.
B. Minyak bumi golongan
Naftalena
Komponen terbesar pada
minyak bumi naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai
tertutup. Minyak bumi jenis ini dipakai buat pengeras jalan & pelumas.
C. Minyak bumi golongan
campuran parafin-naftalena
Minyak bumi golongan ini
komponen penyusunannya berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan rantai
tertutup.