Lumpur bor merupakan salah satu hal atau
faktor penting dalam suksesnya pengeboran dikarenakan lumpur bor itu sendiri
mampu membantu kecepatan dalam pengeboran.
Lumpur
merpakan fluida yang digunakan pada
proses pemboran. Tanpa fluida lumpur proses pengeboran tidak akan berhasil.
Lumpuryang baik akan membantu kecepatan pengeboran, menaikkan efisiensi
pemboran, dan dapat menjamin keselamatan.
Sifat-sifat
Lumpur
1. Density
Density Lumpur yang besar
akan memberikan tekanan hidrostatik yang besar pada formasi yang dibor sehingga
formasi menjadi plastic dan sukar dibor
2. Kadar
padatan (solid content)
Partikel-pertikel padatan
yang ada menghalangi kontak anatara gigi pahat dengan batuan sehinnga akan
menurunkan laju pengeboran
3. Viskositas
Viskositas yang besar
akan mengurangi turbulensi sehinnga pembersihan cutting menurun dan ini
mengakibatkan penurunan laju pemboran
Fungsi
Lumpur bor
1. Mengangkat
serbudengank bor ke permukaandengan kecepatan 100-200 fet per minute
2. Mendinginkan
dan melumaskan pahat bor dan rangkaian pipa bor.
3. Melapisi
dinding lubang bor dengan kerak Lumpur (mud cake)
4. Mengontrol
tekanan formasi dengan menaikkan atau
menurunkan tekanan hidrostatik Lumpur yang pada keadaan normal berkisar pada
0.465 psi/ft
5. Menahan
serbuk bor dan material-meterial pemberat dalam bentuk suspensi, bila sirkulasi
Lumpur dihentikan sementara. Hal ini tergantung dari kekuatannya.
6. Mencegah
runtuhnya dinding lubag
7. mengurangi
beban rangkaian pipa bor dan selubung yang ditanggung oleh rig
8. Untuk
media logging
Macam-macam lumpur
pemboran
1.
Fresh water mud
Lumpur yang fasa cairnya adalah air tawar, dengan kadar garam
<10 .000ppm="" p="">
10>
2.
Oil in water emulsion mud (lumpur emulsi)
Pada lumpur ini
minyakminyak merupakan fasa tersebar (emulsi) dan air sebagai fasa kontinyu.
3.
Salt water mud (lumpur garam)
Lumpur ini digunakan
terutama untuk membor garam massive (salt done)/salt stringer (lapisan-lapisan
formasi garam)
4.
Oil base mud
Lumpur ini mengandung
minyak sebagai fasakontinyunya.
5.
Barite mud
6.
Lumpur busa (foam mud)
7.
Lumpur angina (air drilling)
Kesulitan
pada suatu proses pemboran pasti akan timbul karena adanya lubang yang dalam
dan terbuka untuk waktu yang lama dengan mengalami perubahan-perubahan.
Kesulitan
yang tergantung pada lumpur pemboran.
1. Pembesaran
lubang (hole enlargement)
Dalam suatu pemboran
kadang-kadan akan terbor suatu formasi
garam dengan kedalaman yang cukup besar. Kelarutan dan erosi lapisan ini dapat
menyebabkan berpbesan lubang, maka banyak kesulitan yang akan timbul seperti:
a. volume
lumpur yang diperlukan lebih banyak dan pengangkatan serbuk bor kurang baik
b. pada
waktu penyemenan selubung memerlukan volume semen yang cukup banyak
untuk menghindari
kesulitan ini, misalnya pada formasi garam diperlukan lumpur salt saturated.
2. Sloughing
shale (heaving shale)
Beberapa formasi shale
yang mengandung bentonite atau clay dapat menghidrat. Formasi tersebut akan
mengadsorb air (swelling) dan dapat gugur ke lubang bor. Hal ini akan menjadi
bahaya karena:
a. drill
pipe dapat terjepit (drill pipe sticking)
b. kadar
padatan dalam lumpur menjadi naik
c. penyumbatan
lubang bor
untuk menghindari bahaya
ini antara lain yaitu aliran lumpur keannulus diusahakan laminar dan lumpur
harus diperbaiki sifat-sifatnya, antara lain:
a. filtrate
loss direndahkan
b. berat
jenis dinaikkan sehingga partikel-partikel pada lekas terangkat ke permukaan
c. ganti
jenis lumpur dengan oil emultion mud dan atau oil base
3. Seburan
liar (BLOW OUT)
Semburanliar dapat
terjadi jika formasi bertekanan tinggi, dib or dan tekanan formasi tersebut
lebih besar dari tekanan kolam lumpur diatasnya. Maka cairan formasi atau gas
akan masuk dan naik keluar lubang permukaan. Gas yang mudah terbakar tersebut
dapat membakar instalasi dipermukaan. Selain dari pada itu penarikan/mencbut
pipa secara cepat dari luabag bor dapat menyebabkan aksi pengisapan yan dalam
banyak hal dapat mengakibatkan blow out.
Blow out tidak terjadi secaramendadak tetapi ada tanda-tanda sebelumnya. Adapun
tanda-tandanya antara lain:
a. volume
lumpur dibak bertambah
b. lumpur
terkontaminasi
c. tekanan
sirkulasi mendadak turunkecepatan pemompaan lumpur naik
d. penurunan
berat rangkaian pipa bor secara tiba-tiba
e. hilang
lumpur
4. Hilang
lumpur
Lost circulation adalah hilangnya sebagian atau seluruhnya
lumpur dalam sirkulasi tidak sempurna. Ini dapat terjadi apabila berat jenis
lumpur terlalu besar sehingga tekanan lumpur lebih besar dari tekanan formasi
danpermeabilitas formasiterlalu besar sehingga lumpur masuk dalam
rekahan-rekahan.